Postingan

Menampilkan postingan dari 2016
                                       RINTIHANNYA. Malam ini dia menangis dalam. Pikirannya terbang kembali menuju kampung, tepatnya rumah tempat ia tinggal bersama keluarga. Ia sudah hampir setahun bersahabat dengan lingkungan baru tempat ia tinggal sekarang. Di tempat ini, yaitu di kota pelajar ia sendiri. Tidak ada sanak keluarga menemani kecuali teman dan sahabat-sahabat baru yang ia anggap sebagai keluarga baru. Orang yang melihatnya mungkin akan berfikir bahwa hidupnya selalu tenang , tercukupi dan bahagia. Itu semua benar jika mereka hanya melihatnya secara sekilas. Namun sejujurnya, ia tidak sepenuhnya bahagia dengan kondisi dan lingkungannya saat ini. Ia hanya menjalani hidup yang monoton dan menjalaninya begitu saja tanpa ada target dan rencana. Sungguh ia sangat malang dengan pikirannya sendiri. Ia sadar dengan kekurangan yang ia miliki, namun ia pun bingung sampai kapan ia akan terus dalam kondisi tersebut. Ia memiliki banyak mimpi, walau mimpi itu tidak ada yang
                                                TANPA JUDUL. Tidak ada kata apalagi jumpa. Tidak ada like ataupun komentar seperti biasa. Berdua punya jalan masing-masing. Rindu? Bukan. Aku akan mengatakan itu bukan rindu sebab itu tidak pantas. Baiklah, aku memang sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini. Namun jujur itu berlalu tidak semudah yang terlihat. Aku memang tidak sekuat wanita sholehah yang mampu menjaga mata, pandangan serta hati mereka untuk tidak memikirkan hal konyol ini. Tapi aku berusaha menjadi muslimah yang istiqomah dengan prinsip dasar keyakinan. Cinta tidak mesti mengumbar rasa. Cinta tidak pantas membutakan manusia. Justru dengan cinta seharusnya berpikir logis. Ini bukan tentang dia yang disana, disini atau bahkan dimanapun. Tapi ini tentang aku, dirimu, mereka dan kalian. Ini bukan puisi ungkapan rindu, apalagi cinta. Tapi ini rangkuman hati yang berekspresi melalui deretan kata dalam tulisan.                            
KERTAS PUTIH  Sesulit itukah memaafkan kesalahan orang lain? Iya sulit jika kamu hanya terfokus pada kesalahan-kesalahan yang ia buat. Tapi pernahkah kamu sejenak memikirkan sedikit kebaikannya yang ia lakukan padamu? Ah iya memang benar, seputih apapun kertas yang kau sediakan namun jika kamu pernah menitikkan tinta hitam meski itu hanya setetes, tetap saja tinta itu telah menodai bahkan mengotori kertas putihmu. Sangat disayangkan bukan? Namun mustahil pula jika kertas putihmu itu tak akan terkena tinta hitam, sebab kau adalah manusia biasa. Manusia biasa tempat salah dan lupa. Kertas putih tanpa tinta hitam? Bagai hidup di surga-Nya tanpa melakukan dosa sedikitpun. Namun hey sadarlah, saat ini kamu sedang hidup dimana? Menghirup udara dimana? Di bumi. Iya di bumi. Jika kertasmu tak pernah kusut,ternodai tinta hitam maupun tinta dengan warna yang lain tentu saja kertas-mu itu bisa dibilang kertas ajaib. Tapi ah, rasanya kurang kreatif sekali jika putih polos begitu. Kamu seharus